Kampung Pecinan Tambak Bayan Meriahkan Imlek dengan Atraksi Barongsai
- analisapost
- 29 Jan
- 2 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Perayaan Tahun Baru Imlek di Kampung Tambak Bayan, Surabaya, berlangsung meriah pada Rabu pagi (29/1/25). Momen perayaan Tahun Baru Tionghoa ini dimeriahkan oleh pertunjukan barongsai yang dipadukan dengan kesenian jaranan Rea-Reo.

Berlokasi di Jalan Tambak Bayan, Kelurahan Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, warga telah berkumpul sejak pagi. Tak hanya warga Tionghoa, masyarakat dari berbagai etnis dan agama turut antusias menyaksikan pertunjukan tersebut.
Acara resmi dimulai sekitar pukul 07.30 WIB dengan pertunjukan jaranan - Bantengan. Para pemuda setempat memainkan berbagai peran, mulai dari caplokan, bantengan, hingga pendukung lainnya.
Aksi akrobatik mereka sukses mengundang tepuk tangan dari penonton. Setelah jaranan selesai, giliran barongsai yang tampil memukau. Para seniman menampilkan tarian tradisional Tiongkok dengan iringan musik yang energik.
Tak berhenti di situ, kelompok barongsai kemudian berkeliling ke permukiman di Kampung Tambak Bayan, yang merupakan kawasan Pecinan. Warga telah menanti dengan penuh semangat, ada yang sekadar menyaksikan, berfoto, hingga memberikan angpao.
Menariknya, angpao tidak hanya diberikan langsung, tetapi juga diletakkan di tempat-tempat sulit dijangkau seperti atap, ventilasi, atau bagian rumah yang tinggi. Para pemain barongsai pun harus melakukan atraksi "Wu Shi" atau "Lion Dance" untuk mengambil angpao tersebut. Gerakan ini menggambarkan singa yang berdiri gagah di atas dua kaki. Sorak sorai semakin meriah saat para seniman berhasil meraih angpao.

Ketua RT 2 RW 2 Kampung Tambak Bayan, Piyono, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan agenda tahunan yang diadakan warga untuk menyambut Imlek. "Selain barongsai, acara ini juga diramaikan dengan jaranan Rea-Reo serta pameran di rumah besar," ujar Piyono.
Menurutnya, perpaduan antara seni barongsai dan jaranan mencerminkan tingginya nilai toleransi di kampung ini. "Ini adalah wujud dari kolaborasi dan semangat gotong royong warga," tambahnya.
Suasana kampung semakin semarak dengan hiasan lampion-lampion indah yang terpasang di sepanjang jalan. "Semua lampion ini dipasang oleh warga bersama komunitas dan mahasiswa dari luar," jelasnya.
Piyono menegaskan bahwa semangat gotong royong di Kampung Tambak Bayan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Selain perayaan seni lintas budaya, warga dari berbagai agama hidup rukun dan saling mendukung.
"Di sini tidak hanya ada umat Khonghucu, tetapi juga Muslim, Kristen, dan lainnya. Semuanya hidup berdampingan dan saling membantu, bahkan mereka yang bukan keturunan Tionghoa pun turut serta dalam kegiatan ini," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Pak Yen, salah satu warga setempat. "Imlek adalah tradisi turun-temurun. Saya berharap tahun ini lebih maju, sehat, dan penuh rezeki," terangnya.
Dengan berbagai elemen budaya yang ada, kawasan ini tidak hanya menjadi tempat perayaan tetapi juga sarana edukasi sejarah dan budaya. Mahasiswa, komunitas, hingga kreator konten sering datang untuk mempelajari kebudayaan serta akulturasi yang terjadi di tempat ini. (Che)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments