SURABAYA - analisapost.com | Lebih dari 80 anak ikut dalam Jambore Seni Rupa Merak Ati 2024. Acara ini merupakan salah satu kegiatan rutin, digelar di Pendopo Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85, Minggu (6/10/24).
Setiap dua tahun sekali, bertepatan dengan ulang tahun sanggar seni rupa Merak Ati ke-30, Jambore Seni Rupa Merak Ati menjadi sorotan utama dalam dunia seni.
Jambore ini juga menjadi ajang pertemuan bagi anak-anak dan remaja yang memiliki minat dalam bidang seni rupa, terutama menggambar dan melukis.
Dalam jambore tersebut, para peserta berkumpul untuk melakukan aktivitas kreatif, mengekspresikan ide dan imajinasi mereka melalui karya seni rupa. Acara ini terbuka untuk umum, termasuk siswa dan alumni Sanggar Merak Ati, dengan rentang usia 3 hingga 20 tahun.
Mengambil tajuk "Ekspresikan kekayaan Ide dan Imajinasimu dengan bebas dan kreatif dalam karya seni rupamu," dengan tagline veni vidi vici (aku datang, aku pandang, aku menang) berlangsung mulai pukul 09.00-12.00 terbuka untuk UMUM, siswa dan alumni Sanggar Seni Rupa Merak Ati, dengan syarat usia 3 s/d 20 tahun.
Sebagai pendiri, Drs. Subanu dan Juliascana alumni STSRI-ASRI Jogjakarta, keduanya telah membina seni lukis anak-anak sejak tahun 1977. Wajah Subanu tampak semringah. Beberapa kali ia membetulkan letak topi petnya, kemudian melayani pertanyaan-pertanyaan pengunjung termasuk awak media AnalisaPost.
"Dalam rangka merayakan Hari ulang tahun Merak Ati ke-30, biasanya tiap tahun kami selalu mengadakan kegiatan. Setiap dua tahun sekali pameran dan setiap dua tahun sekali jambore."ucapnya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan karakter anak. Di antaranya, menumbuhkan rasa cinta damai, bertanggungjawab, kebijakasanaan, kerja keras, dan bergotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia. Karakter tersebut sangat dibutuhkan untuk anak-anak demi masa depan yang gemilang," kata Subanu.
"Mereka melukis apa yang mereka sukai. Kegiatan ini bukan lomba, tapi jambore, di mana anak-anak bebas berkreasi tanpa harus merasa kalah atau menang," ujar Subanu. Jambore ini diharapkan dapat mendorong anak-anak untuk terus berkarya tanpa berhenti.
Dari pantau awak media AnalisaPost, nampak beberapa menggambar komik bergaya mangga, tokoh, pemandangan dan lain sebagainya. Semua memiliki alur cerita salah satunya Joyce Patricia.
Dia menggambar Marilyn Monroe, artis Amerika dalam warna hitam putih. Joyce menyatakan kekagumannya pada sosok artis legendaris tersebut berbeda dengan yang lainnya.
"Saya suka gambar orang seperti artis Amerika, Marlyn Monro karena ada aura yang berbeda. Saya mengidolakan Marlyn Monro meskipun mungkin sekilas kurang begitu mirip. Tetapi saya sangat menganggumi," cerita gadis cantik kepada awak media AnalisaPost.
Berbeda dengan Aimee Sondya Sinaga dan Shienny Sondya Sinaga, dua bersaudara ini sangat senang gambar pemandangan.
"Saya sangat senang bisa ikut kegiatan ini. Saya bisa eksplorasi diri melalui berbagai media dengan teknik menggambar dan mewarnai serta bercerita lewat lukisan," tuturnya sambil tersenyum.
Acara ditutup dengan pemberian medali kepada seluruh peserta, sertifikat, dan foto bersama para peserta.(Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments