SURABAYA - analisapost.com | Upaya untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang berkarakter sesuai harapan bangsa Indonesia, Festival Anak Merdeka dalam agenda Hari Anak Nasional dan HUT RI Ke 77 Tahun 2022 kembali di gelar di Royal Plaza pada hari Minggu (28/8/22)
Ini merupakan rangkaian kegiatan yang menjadi memontum penjabaran kurikulum Merdeka Belajar mulai dari public Speaking dan pembelajaran kurikulum dengan menggunankan metode STEAM.
Dilanjutkan dengan lomba mewarnai kategori Paud dan Omdobara untuk pengembangan motorik anak. Kegiatan di buka oleh ibu lurah kel/kec Wonokromo dikuti 300 peserta terdiri ibu dan anak.
Dalam lomba mewarnai, semua peserta baik yang juara dan tidak akan di berikan hadiah tanpa kecuali. Terlihat para anak begitu serius menggambar. Kegiatan yang diikuti oleh PPT se kelurahan Wonokromo, Omah Dolanan dan baca ramah anak di Jetis Kulon gang 8 Surabaya serta kec Lebo Sidoarjo, di sambut dengan antusias.
Shinta sebagai ketua pelaksana menyebutkan, ini merupakan lomba pertama masa pandemi yang dilaksanakan di Mall Royal Plaza. Melalui festival anak TK atau PUD, dengan ketentuan membawa peralatan sendiri. Serta menggunakan media crayoon bukan crandas, diharapkan selesai kegiatan tersebut para peserta mampu meningkatkan kreativas di bidang seni khususnya.
Sementara itu Syaiful Bachri selaku ketua panitia menjelaskan, "Kegiatan ini merupakan rangkaian Festival Anak Merdeka dalam agenda Hari Anak Nasional dan HUT RI Ke 77 Tahun 2022." yang disampaikan melalui whatsapp kepada awak media Analisa Post.
"Dilanjut dengan pengembangan karakter melalui budaya dan seni. Pelatihan tari remo versi Munali Patah dimana masuknya tari remo sebagai upaya memperkokoh jati diri bangsa pada anak, dengan menerapkan latihan sebaya, dapat membentengi dari jajahan budaya asing. Latihan bersama ini dipimpin oleh anak-anak kampung Kremil yang terhimpun di Paseduluran Djoyodiningrat." jelasnya Syaiful yang juga sebagai Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya.
"Harapnnya karena ini bagian dari pendidikan karakter sekaligus mengenalkan seni kepada anak-anak sejak dini, yang tidak kalah penting ajang ini juga cara nguri-nguri budaya daerah. Siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita kalau bukan anak-anak generasi muda." tutupnya mengakhiri (Che/Dna)
Dapatkan Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com