SURABAYA - analisapost.com | Setelah membuka akademi di Amerika Utara, Singapura, dan Arab Saudi, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) kini resmi meluncurkan FFF Academy Surabaya yang berlokasi di Surabaya Intercultural School (SIS).
Direktur FFF Academy Surabaya, Steeve Cupaiolo, menjelaskan bahwa akademi ini mengundang pemain muda, baik laki-laki maupun perempuan, berusia 4 hingga 18 tahun untuk mengikuti program pelatihan yang menggunakan metode dari Pusat Pelatihan Prancis, khususnya dari Institut Sepak Bola Nasional Clairefontaine (INF), yang memiliki reputasi global.
"Kami tidak hanya membentuk kemampuan sepak bola anak-anak, tetapi juga membentuk karakter mereka di lapangan dengan pendekatan kerja sama tim dan sikap yang baik," ujar Steeve dalam acara pembukaan FFF Academy Surabaya di SIS, Sabtu (24/8/2024) malam.
Steeve, yang juga CEO Silk Road Sports Indonesia, menjelaskan bahwa Surabaya dipilih sebagai lokasi pelatihan kedua setelah Jakarta karena beberapa alasan, termasuk budaya sepak bola yang kuat, peluang kolaborasi antara PSSI dan FFF, potensi pengembangan sepak bola wanita, serta adanya kebutuhan untuk memberikan pelatihan kelas dunia kepada anak-anak di Indonesia.
"Akademi ini menawarkan dua program utama: Development Program yang berlangsung dua kali seminggu, dan Competitive Program yang dilakukan tiga hingga empat kali seminggu," terangnya.
"Kami menargetkan 200 hingga 300 pemain muda di tahun pertama, mirip dengan FFF Academy Jakarta yang mencapai hampir 500 pemain di tahun pertama. Materi pelatihan langsung berasal dari FFF, dengan frekuensi latihan yang menjadi pembeda," jelasnya.
Direktur Teknik FFF Academy Surabaya, Patrick Vallee, menambahkan bahwa akademi ini telah menyiapkan sembilan pelatih, termasuk tiga pelatih perempuan, yang memiliki lisensi dari PSSI, Lisensi C, dan Lisensi B.
Vallee menekankan bahwa metode pelatihan dilakukan melalui permainan di lapangan, sehingga anak-anak dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan efektif.
"Membentuk karakter pemain muda memerlukan waktu 3 hingga 6 bulan. Selama proses ini, pelatih memberikan instruksi dengan nada positif agar anak-anak tetap senang selama dan setelah latihan," kata Vallee, yang memiliki Lisensi Kepelatihan UEFA A.
Dari data FFF Academy Surabaya, tercatat ada 300 siswa yang mengikuti sesi uji coba di tiga lokasi berbeda: 85 siswa di Surabaya Intercultural School (SIS), 120 siswa di Lapangan Sepak Bola Bogowonto, dan 95 siswa di Lapangan ITS. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments