Didesak Tiga Pejabat, Diana Tetap Bungkam Soal Penahanan Ijazah
- analisapost
- 2 hari yang lalu
- 3 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Kasus penahanan ijazah puluhan eks karyawan oleh pengusaha Surabaya, Jan Hwa Diana, terus menjadi sorotan. Meski mendapat desakan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Imannuel Ebenezer (Noel), hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Diana hingga kini masih belum memberikan klarifikasi maupun pengakuan atas perbuatannya.

Kasus ini mencuat setelah salah satu korban, Nila Handiani, melaporkan penahanan ijazah yang dilakukan oleh perusahaan Diana ke Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, pada Selasa 25 Maret 2025.
Tindakan itu kemudian direspons Armuji dengan inspeksi mendadak ke Gudang UD Sentosa Seal di Jalan Margomulyo Suri Mulia Permai pada Rabu (9/4/2025), tempat korban pernah bekerja. Namun, Diana justru menyebut Armuji sebagai penipu melalui sambungan telepon, dan rekaman tersebut sempat viral di media sosial.
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan keprihatinannya dan langsung mengambil tindakan. Ia memerintahkan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) untuk mendampingi para korban membuat laporan polisi.
Menurut Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 42, pengusaha dilarang menyimpan dokumen asli milik pekerja sebagai jaminan. Pelanggaran atas ketentuan ini dapat dikenai pidana kurungan paling lama 6 bulan atau denda hingga Rp 50 juta.
"Perdanya sudah jelas. Menahan ijazah itu tidak diperbolehkan. Kalau ada yang mengalami, silakan lapor pasti akan kami tindak," ujarnya.
Eri bahkan mengantar langsung 30 eks karyawan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak pada 17 April 2025 dan meminta aparat kepolisian untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini agar segera menemukan titik terang.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Imannuel Ebenezer yang akrab disapa Noel, juga turut turun tangan. Ia melakukan sidak ke Gudang UD Sentosa Seal pada Kamis (16/4/2025).
Noel menilai, Diana bersikap tidak kooperatif dan berbelit-belit saat ditanya mengenai penahanan ijazah. Bahkan, Diana mengaku tidak mengetahui adanya surat tanda kelulusan yang dimaksud.
"Orangnya berkelit, tidak mengakui. Bahkan mengaku tidak tahu-menahu soal dokumen itu. Ini masalah sederhana, tapi dibiarkan berlarut-larut. Saya tidak dihargai, kemudian banyak hal yang janggal," kata Noel.
"Entah apa maksudnya, padahal ini masalah sepele. Pak Wawali saja tidak dihargai. Negara harus dihargai. Jangan pernah menahan ijazah,” ucapnya.
Ia pun menyerahkan kasus ini ke aparat kepolisian dan mendesak adanya penindakan tegas bila Diana terbukti bersalah.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pihaknya akan mengklarifikasi data para eks karyawan yang mengalami penahanan ijazah untuk keperluan penerbitan ulang dokumen tersebut.
Bahkan ia menyiapkan skema penerbitan ulang ijazah selama data siswa tercatat dalam sistem Dapodik melalui Dinas Pendidikan bagi para lulusan SMA/SMK yang dokumennya ditahan.
"Bagi pekerja yang telah melapor dan merupakan lulusan SMA atau SMK, kami akan segera memproses penerbitan ulang," ungkapnya, Minggu (20/4/2025).
“Solusi ini adalah bentuk kehadiran negara. Namun, proses hukum tetap berjalan. Penahanan ijazah adalah pelanggaran hukum dan harus ditindak,” tegas Khofifah.
Dari 31 korban yang melapor ke Polres Tanjung Perak, baru 11 orang yang memiliki data lengkap untuk proses penerbitan ulang.
Sayangnya, di tengah desakan dari berbagai pihak, Jan Hwa Diana tetap memilih bungkam. Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari yang bersangkutan, dan keberadaan ijazah para korban pun masih belum diketahui.
Dalam pernyataan terakhir, pihak perusahaan mengklaim tidak mengetahui soal penahanan karena proses rekrutmen dilakukan oleh HRD yang telah mengundurkan diri.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian, sementara para korban terus menanti kejelasan akan nasib dokumen penting mereka yang ditahan secara tidak sah.(Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments