SURABAYA - analisapost.com | Debat publik kedua Pilkada Surabaya yang berlangsung pada Kamis (21/11/24) malam di Hotel Mercure Grand Darmo, Jalan Darmo, berlangsung dengan suasana hangat.
Di luar gedung, puluhan pendukung gerakan kotak kosong berkumpul di trotoar dan sebagian jalan sekitar lokasi, membawa spanduk dan poster bertuliskan “Coblos Kotak Kosong”.
Di dalam gedung, debat hari terakhir mengambil tema "Memajukan dan Menyelesaikan Persoalan Daerah" berjalan dinamis dengan paparan visi-misi dan tanya jawab para kandidat bersama lima panelis akademisi ternama. Panelis tersebut adalah:
Dr Agus Machfud Fauzi MSi (Akademisi FISIP Unesa)
Lutfi Saksono SPd MPd (Akademisi Fakultas Bahasa dan Sastra Unesa)
Dr Sasongko Budisusetyo CPA CPMA (Akademisi Universitas Hayam Wuruk
Dr Sri Setyadji SH MHum (Akademisi Unibersitas 17 Agustus 1945)
Dr Yusuf Amrozi MMT (Akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel)
Namun, perhatian publik lebih banyak tertuju pada aksi massa pendukung gerakan kotak kosong di luar lokasi debat. Gerakan ini dinilai sebagai simbol kekecewaan sebagian masyarakat Surabaya terhadap proses Pilkada yang dianggap kurang demokratis.
Salah satu peserta Gerakan Coblos Kotak Kosong, Hariadi., menegaskan bahwa aksi tersebut bertujuan menyampaikan pesan penting kepada masyarakat dan elite politik.
"Respon masyarakat terhadap kotak kosong sangat positif bahkan mendekati pencoblosan itu berkisar 60% dukungannya. Menyoal apa ada keinginan untuk diskusi bersama Eri Cahyadi mereka serempak menjawab tetap pada tuntutan," katanya.
Hariadi. menambahkan bahwa kotak kosong adalah simbol aspirasi rakyat yang menginginkan perubahan di Surabaya.
Dari pantauan awak media AnalisaPost, mereka berjejer di pinggir jalan sambil membentangkan beberapa poster yang bertuliskan coblos kotak kosong.
Sampai berita ini di turunkan aksi demo masih berlangsung dan nampak pihak kepolisian masih bersiaga untuk memastikan debat berjalan dengan aman dan tertib.(Che)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments