SURABAYA - analisapost.com | Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) menyelenggarakan debat publik putaran kedua untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024, Minggu (3/11/24).
Debat ini mengusung tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang inklunsif untuk keadilan,” dengan tujuan menggali visi, misi, dan program yang ditawarkan para kandidat untuk meningkatkan kualitas pemerintahan dan pelayanan publik di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi mengatakan, "Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua yang telah mensuport penuh," katanya.
Acara yang berlangsung di Grand City Convex Surabaya ini diikuti oleh tiga para pasangan calon yang siap bersaing merebut simpati masyarakat.
Setiap pasangan calon memaparkan strategi untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta menciptakan inovasi dalam tata kelola pemerintahan.
Dalam kesempatan pertama pada segmen pertama, Paslon no 2 Khofifah memaparkan bahwa banyak prestasi yang di raih oleh Jatim saat Khofifah menjadi gubernur.
"Pada tahun 2024 hanya provinsi Jatim yang memperoleh penghargaan Tata Kelola Pemerintah. Mari kita lanjutkan gerbang baru, " ujarnya.
Dilanjutkan penyampaian visi misi Paslon 3 dalam kesempatan kedua. "Jika kami terpilih, pengelolaan keuangan, diharapkan masyarakat ikut menyusun laporan keuangan." ucap Risma.
Gus Hans menambahkan,"Kami berjanji, tidak hanya berkantor di Grahadi tetapi juga di daerah," ungkapnya.
Sementara paslon 1 mengatakan," Jangan pernah berbangga jika kita memperoleh banyak prestasi. Jangan sampai kantor di gledah KPK," paparnya.
Selain itu, pelayanan publik menjadi sorotan penting, mengingat kebutuhan masyarakat akan layanan yang cepat, mudah, dan tepat sasaran.
Pada sesi pertama, para calon gubernur membahas peran teknologi dalam mempercepat birokrasi dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Mereka menggarisbawahi pentingnya penerapan e-government yang dapat diakses oleh masyarakat di daerah perkotaan hingga pelosok pedesaan.
Sesi kedua menyoroti transparansi dan pemberantasan korupsi di lingkungan pemerintahan.
Para kandidat menyampaikan komitmen masing-masing untuk memastikan tata kelola yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Beberapa pasangan calon juga mengajukan usulan pembentukan tim pemantau independen serta pelatihan integritas untuk seluruh jajaran ASN di Jawa Timur.
Pada akhir debat, para calon menyampaikan visi mereka untuk menciptakan pemerintahan yang responsif dan inovatif dalam memberikan pelayanan publik.
Mereka berjanji akan mengembangkan program-program yang berbasis kebutuhan masyarakat, termasuk perbaikan infrastruktur dasar, penyediaan layanan kesehatan yang mudah diakses, serta peningkatan kesejahteraan sosial.
Debat yang berlangsung dalam suasana kondusif ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas kepada masyarakat tentang pilihan terbaik mereka dalam Pilgub Jatim 2024.
Dengan adanya debat ini, masyarakat Jawa Timur diharapkan semakin bijak dalam memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan kemajuan bagi provinsi tersebut. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments