top of page
Gambar penulisanalisapost

Bedah Buku "Kristen Madura" Soroti Sejarah yang Jarang Dikaji

SURABAYA - analisapost.com | Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Maranatha Surabaya mengadakan acara literasi dan budaya bertajuk diskusi buku Kristen Madura Surabaya, Minggu (3/11/24).

Bedah Buku "Kristen Madura" Soroti Sejarah yang Jarang Dikaji
Bedah Buku "Kristen Madura" Soroti Sejarah yang Jarang Dikaji (Foto: Div)

Bertempat di Jalan Yos Sudarso No. 4, literasi dan budaya menghadirkan para tokoh dan pemateri terkemuka, termasuk Akhmad Siddiq, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dan peneliti sejarah Kristen di Madura.


Turut hadir dalam acara ini Dr. Ir. Daniel Rohi, M.Eng.Sc., IPU, Ketua DPD PIKI Jawa Timur, Pdt. Rully A. Haryanto, S.Si (Teol), M.A. dari GPIB Immanuel Surabaya, serta Pdt. Kristanto dari GKJW Waru Sidoarjo.


Diskusi ini juga dihadiri oleh perwakilan komunitas, tokoh Kristen di Pamekasan, dan organisasi kemahasiswaan dari berbagai kampus, menjadikan acara ini forum yang inklusif untuk memperluas wawasan.


Menurut Akhmad Siddiq, sejarah masuknya Kristen ke Madura dimulai dari Sumenep sekitar tahun 1923, dibawa oleh komunitas dari Probolinggo.


"Pamekasan menjadi daerah kedua setelah Sumenep yang menerima kehadiran agama Kristen," ujarnya.

Literasi dan budaya menghadirkan para tokoh dan pemateri terkemuka
Literasi dan budaya menghadirkan para tokoh dan pemateri terkemuka (Foto: Charles)

Siddiq juga menjelaskan bahwa hubungan antara umat Kristen dan Islam di Madura dijalin melalui interaksi antartokoh, komunitas, dan hubungan interpersonal.


Koloman budaya ini bukan hanya berfokus pada aspek sejarah, tetapi juga mengangkat kisah persahabatan antara Kiai Bakir, tokoh Islam berpengaruh, dengan Jhohan, tokoh Kristen.


Salah satu anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pamekasan juga berbagi pengalamannya sebagai minoritas di tengah masyarakat Madura.


"Perbedaan seharusnya tidak menjadi alasan untuk ketidakrukunan. Keluarga saya sendiri memiliki anggota yang beragama Islam dan Kristen, dan kami menghormati satu sama lain," katanya.


Selain diskusi, acara ini turut dimeriahkan dengan bazar makanan dan minuman, menambah semarak suasana.

Suasana diskusi di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Maranatha Surabaya
Suasana diskusi di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Maranatha Surabaya (Foto: Div)

Diskusi yang dipandu oleh Alva Tomasa dari Roemah Bhineka ini menutup sesi dengan tanya-jawab interaktif, membuka ruang dialog bagi peserta untuk lebih memahami sejarah dan dinamika kehidupan beragama di Madura. (Dna/Che)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

1.028 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya