Aktifitas Personil RSLI Selama 2 Minggu Zero Pasien
- analisapost
- 19 Okt 2021
- 4 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Minggu ini, genap sudah setengah bulan Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) zero pasien. Selalu menjadi pertanyaan menarik apabila rumah sakit dalam keadaan tanpa pasien, yakni apa yang dilakukan para personil RSLI baik nakes maupun relawan? Jawabannya adalah selalu ada yang bisa dilakukan oleh mereka selama masa siaga dan tanggap apabila seaktu-waktu diaktifkan kembali manakala RSLI menerima kembali pasien covid-19.

Semua personil yang bertugas di RSLI tetap menjalankan perandan fungsinya dibidang masing-masing. Memang beberapa unit melonggarkan rutinitas kegiatannya, namun tetap menjadwalkan keberadaan personil di setiap shiff sehingga fungsi layanan tetap berjalan dan siap sewaktu-waktu.
Para dokter memanfaatkan masa rehat ini untuk gowes dengan start dari RSLI pukul 06.00 WIB rombongan gowes dokter RSLI dipimpin oleh Dr Chrstrijogo Sp.An-KAR. dan dr. Nevy Sp.P. (DPJP RSLI) menuju Jl. Rajawali dan lanjut ke Tugu Pahlawan. Setelah puas menikmati suasana pagi di area tetenger Tugu Pahlawan mereka melanjutkan perjalanan ke Siola dan jalan Tunjungan dan istirahat serta menikmati kuliner makan pagi dikawasan Joko Dolog, depan Gedung Grahadi.
Dr. Nurarifa, salah satu dokter umumRSLi menyatakan bahwa gowes bareng ini dilaksanakan guna melepaskan penat, memupuk kekompakan sejawat dan tentunya merawat serta menjaga kesehatan tubuh melalui bersepeda santai keliling kota. “Sudah lama kita tidak rehat untuk sekedar menikmati destinasi kota Surabaya yang ternyata tidak kalah dengan tempat wisata lain di luar kota.” Tegas dr. Nurarifa.

Untuk para TNI, security dan Cleaning Servie juga tetap melaksanakan aktifitas sesuai tupoksinya. Mereka mengawali tugas pagi itu dengan apel pagi dan dilanjutkan dengan tugas masing-masing. TNI tetap menjalankan PAM dilingkungan RSLI, begitu pula dengan security yang melakukan pengawasan dan pengaman keliling RSLI untuk memastikan kondisi benar-benar aman terkendali.
Cleaning Service melaksanakan pembersihan diseluruh lingkungan RSLI, termasuk zona merah yang sementara ini menjadi zona hijau karena zero pasein. Beberapa personil juga merapikan tanaman serta menanam beberapa jenis pohon baru untuk menambah asrinya RSLI. Sedangkan unit sarpras (saranadan prasarana) memeriksa dan membenahi fasilitas yang ada, termasuk memperbaiki AC dan beberapa kursi dan bed yang rusak.
Sedangkan Relawan Pendamping Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) yang tergabung dalam Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC) kembali meyelenggarakan webinar guna meningkatkan kapasitas dan pemahaman para relawan serta menjalankan fungsi edukasi pada masyarakat. Materi webinar yang selanjutnya disebarluaskan melalui kanal youtube, IG dan medsos relawan PPKPC dan diharapkan dapat menjadi referensi dan tambahan pengetahuan bagi masyarakat umum.
Webinar bertajuk “Vaksin untuk usia lanjut” dibawakan dr. Fauqa Arinil Aulia, Sp.PK. selaku MC dengan menghadirkan dua nara sumber yaitu dr. Novira Widajanti, Sp.PD.K-Ger., FINASIM selaku konsultan Geriatri dan Dr. dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD.KAI, FINASIM. selaku Konsultan Alergi Immunologi. Webinar dimoderatori oleh Dr. Christrijogo Sumartono, dr., Sp.An-KAR. Kegiatan ini membahas tentang vaksin untuk usia lanjut, apa saja yang harus diperhitungkan dan diwaspadai serta resiko, kerugian dan keuntungan yang berkenaan dengan komorbid dan kondisi lansia.
Pembicarapertama, dr. Novira. Menyatakan bahwa Vaksinasi sebaiknya tetap dilakukan. Jangan takut, dan protokol kesehatan tetap dijalankan. Menua pasti, menjaga kesehatan itu harus, menjadi menua mandiri aktif produktif dan bahagia adalah pilihan. Mongo dipilih. Sedangkan Dr. Gatot menegaskan bahwa vaksinasi yang lengkap akan memberikan perlindungan dan harus segera dituntaskan untuk semua sasaran vaksinasi agar kekebalan kelompok untuk masuarakat Indonesia bisa dicapai dean pandemi covid-19 bisa segera diakhiri. Dr. Christrijogo Sumartono, dr., Sp.An-KAR. selaku moderator meringkas apa yang disampaikan para narasumber.
Vaksin pada lansia adalah prioritas, karena itu lansia harus dibantu mengkases dan mendapatkannya. Mereka yang memiliki komorbid bukan kontra indikasi selama stabil dan bisa dikendalikan maka tidak ada alasan untuk tidak divaksinasi. Terima kasih pada nara sumber, telah memberikan banyak tambahan ilmu pada para relawan yang selama ini membantu pasien-pasien covid di lapangan.

Dengan pengetahaun dari dokter, akan bisa menjadi kekeuatan para sukarelawan supaya bisa membantu menuntaskan permasalahan di masyarkat. Syndroma pasca-covid-19, menjadi PR kita bersama, membantu masyarakat menghapus stigma dan mengatasi permasalahan pasca covid-19. “Terima kasih kepada semua peserta webinar, malam-malam masih mau menggali ilmu.
Juga pada Dr. Erwin Astha Triyono yang telah memberikan dukungan penuh acara ini sehingga kita bisa turut memberikan pencerahan kepada masyarakat. Semoga materi ini bermanfaat untuk semua.” tutup Dr. Christ. Menutup acara, dr. Fauqa selaku MC menyampaikan bahwa apa yang kita dapatkan hari ini untuk dapatnya disampaikan minimal ke keluarga terdekat. Mari kita sukseskan vaksinasi, semoga pandemi segera selesai. Materi selengkapnya webinar ini dapat diikuti di kanal youtube relawan Pendamping RSLI di https://www.youtube.com/watch?v=UsMDCPM-fR8 Ia mengakhiri webinar dengan sebuah pantun. “Upacara hari senin. Ditugaskan sebagai pembaca. Jangan takut pada vaksin. Agar imun kita bisa terjaga.”
Laksamana Pertama dr. Ahmad Samsulhadi, MARS selaku penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) menegaskan bahwa pendek kata, tidak ada yang berdiam diri pada saat zero pasien ini. Semuanya boleh rehat, namun tetap melaksanakan evaluasi dan meningkatkan performa serta kapasitasnya sehingga sewaktu-waktu siap bertugas kembali dengan kondisi apapaun.
Semuanya tetap mengisi hari-hari dengan aktifitas bermutu tanpa meninggalkan kesiap-siagaan bila sewaktu-waktu RSLI kembali didatangi atau dibanjiri para pasien covid-19. Tentunya kita berharap itu tidak terjadi. “Kita berharap pandemi covid-19 ini segera selesai. Kami selaku manajemen rumah sakit juga terus berkoordinasi dengan banyak pihak untuk tetap menjaga kekompakan dan kesiapsiagaan semua personil hingga tugas rumah sakit ini selesai.” Pungkas dr. Samsulhadi.(jadid/Red)
Comments