Adu Kreasi dan Kreatifitas Mengolah Sampah Antar Lingkungan Gereja Santo Yohanes Pemandi
- analisapost
- 12 Nov 2023
- 2 menit membaca
Diperbarui: 18 Nov 2023
SURABAYA - analisapost.com | Gerakan Hidup Bersih dan Sehat tidak hanya dilakukan di lingkungan masyarakat. Tetapi hal ini juga dilakukan di lingkungan gereja, Seperti yang dilakukan oleh Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Surabaya, Minggu (12/11/23)

Mengadakan lomba kreatifitas dari bahan sampah, dimana peserta lombanya adalah antar lingkungan dan diikuti 28 kelompok. Adapun kegiatan itu merupakan program Ardas 2023 dengan mempunyai tema persekutuan dalam keluarga.
Lomba ini dilaksanakan setelah misa kedua selesai di Balai Paroki. Terlihat tiap lingkungan membawa suporter sebagai penyemangat dalam meraih juara. Nampak pula Romo Yohanes Paulus Robin,SVD sedang mengamati para peserta.
Sebelum pertandingan dimulai RD. Vincentius Harjanto Prajitno, selaku Kepala Paroki menyampaikan kepada awak media AnalisaPost terkait lomba yang dilakasanakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengurangan sampah melalui pendekatan keagamaan menjadi pilihan yang terus digencarkan saat ini.

"Gereja Katolik Yopem dalam satu tahun itu berusaha untuk mewujudkan nilai persekutuan yang merupakan ciri dari Gereja Katolik. Nah sekarang bagaimana mewujudkan persekutuan itu dengan sarana-sarana yang ada," ujarnya.
"Minggu ini menggunakan sarana lomba kreatifitas dari bahan dasar sampah. Dimana selain tujuannya nilai persekutuan dalam konteks keluarga artinya ada bapak, ibu, beserta anak. Harapannya bukan hanya nilai kreatifitasnya tapi komunikasi, koordinasi hingga kebersamaan berdasarkan perbedaan pikiran, usia dan ide dapat disatukan. Perlu diketahui pada prinsipnya semua kelompok dapat hadiah, "tuturnya.
Lanjut disampaikan, "gerakan ini adalah spirit untuk melakukan pembaharuan hidup dengan dasar kembali kepada kehendak Tuhan yang ingin manusia melindungi bumi. Kedua sebagaimana Yesus Kristus menyelamatkan dunia. Ini bukan hanya gagasan tetapi dari tindakan," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bu Eti dari Wilayah Yakobus menyampaikan bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu gerakan dalam memperhatikan lingkungan hidup yang memiliki efek positif bagi lingkungan dan mengelola sampah menjadi berkah.

"Dari kelompok kami, yang dipersiapkan antara lain gunting, lem, sedotan dan botol untuk materialnya, hari ini kita kerjakan vas bunga dan bunga dari sedotan. Intinya kalau menang itu bonus. Cuma yang utama ikut berpatisipasi kegiatan paroki,"katanya.
Sementara Bu Maya dari wilayah Petrus 3 tak kalah semangat. Ia menceritakan persiapa-persiapan yang telah dilakukan kelompoknya dimana tiap kelompok diwakilkan 4 peserta dengan membawa perlengkapan dan bahan dari barang bekas,"persiapannya tidak butuh waktu lama. Rencananya kreasi hari ini akan membuat meja dan vas bunga. Tentunya kami senang dengan diadakannya lomba seperti ini,"terangnya kepada awak media AnalisaPost.
Alam adalah bagian dari diri kita karena alam adalah bagian dari penciptaan Tuhan. Dilaksanakannya perlombaan berbahan dasar barang bekas dengan sasaran sampah dimulai dari umat, keluarga, sekolah dan paroki, mampu mengurangi masalah sampah yang menumpuk di lingkungan dan diharapkan bisa menjaga bumi agar bumi dapat diwariskan kepada anak cucu kedepannya. Hingga berita ini diturunkan perlombaan masih berlangsung.(Che)
Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow analisapost.com
Comments