15 Perupa Jawa Timur Melukis Dengan Bumbu Dapur
- analisapost
- 8 Apr 2022
- 2 menit membaca
Diperbarui: 9 Apr 2022
SURABAYA - analisapost.com | Melukis menggunakan cat air tentu sudah biasa. Kali ini di bulan Ramadhan, ada yang berbeda. Seperti yang dilakukan oleh komunitas perupa Jawa Timur mencoba melukis dengan bahan makanan. Jumat (8/03/22)

Demo melukis dengan bumbu masakan sebagai pengganti cat, ide dari chef Danang dengan mengambil tema 'Curry Tiffin' berkolaborasi bersama 15 pelukis senior Jawa Timur seperti Budi Bi, Budi,Te Kamajaya, Ami Tri, Hence Virgorina, Nova CM, Choy Irul, Lukma Gimen, Grace Bruce, Hendi Prayudi, Pinki Ayako, Sherly Ozora, Fathur Rojib, Budi Ipeng, Sherine dan A Faizal Amir dilaksanakan di Surabaya Suites Hotel mulai pukul 15.00-17.00 di loby Surabaya Suites Hotel.
“Tiffin” sendiri mengacu tradisi yang ada di india yaitu makanan ringan antara jam setelah jam makan siang berlalu dan sebelum makan malam dimulai dan identik dengan masakan sejenis kari, rendang yang kaya dengan rempah lainnya," jelas Firman S Permana selaku General Manager Surabaya Suites Hotel.
"Rempah yang beraneka ragam warna dan aroma, awalnya hanya selalu berakhir di dalam alat masak, ternyata dapat diaplikasikan menjadi bentuk karya seni yang indah." ucapnya
Bumbu dapur tidak hanya berfungsi sebagai bahan pembuat makanan. Ditangan perupa Jawa Timur ini, bumbu dapur bisa menjadi bahan untuk membuat lukisan yang indah. Campuran bumbu dapur yang telah ditumbuk, pasta, sirup, bahan roti total menggunakan 32 jenis macam bumbu itu kemudian diaplikasikan ke sebuah media dengan menggunakan kuas.
Seperti yang dikatakan bahwa bumbu pun bisa di gunakan bahan untuk melukis. Danang Lukita sebagai Executive Chef di Surabaya Suites Hotel, juga penggagas dan ide dari kegiatan ini mengatakan, “Bumbu dapur atau rempah dihaluskan untuk di jadikan bahan lukisan yang menghasilkan warna-warna dasar yang solid . Setelah itu kembali kepada para perupa untuk berkreasi mencampur aneka warna tersebut sehingga terdapat warna warna yang baru dan menarik ” kata chef Danang

Ia juga mengatakan bahwa,“Idenya berawal dari saya melihat warna dari berbagai bahan baku makanan itu bermacam-macam. Kenapa tidak dijadikan sebagai bahan baku lukisan. Akhirnya saya coba sampaikan ke Budi Bi pelukis senior Jawa Timur, dia sambut dengan senang hati. Setelah 5 kali mencoba akhirnya acara inipun bisa terealisasi" Cerita Danang kepada awak media Analisa Post
Selain demo melukis dengan bumbu masakan, dalam rangka menyambut Ramadhan 1443 hijriah Surabaya Suite mengadakan paket buka puasa berbeda dengan Hotel pada umumnya. Jika saat Ramadhan buka puasa di dominasi oleh banyak makanan khas timur tengah, maka Surabaya suites banyak mengangkat sajian makanan yang mengandung history dari beberapa cerita para wali di Indonesia.
Suguhan istimewa Hotel bintang 4 di pusat Kota Surabaya ini adalah Gule Kacang Ijo, Bubur Asyuro, dan Lontong Tuyuhan. Dengan membayar Rp.125.000 net, tamu bisa menikmati 99 item menu yang berganti setiap harinya. Itupun masih akan ada spesial price di minggu pertama dan minggu ke dua.

Usai kegaiatan melukis, dilanjutkan buka bersama dengan disajikan menu Gropyoan, seharga Rp. 550.000 net untuk 6 orang dan Rp. 750.000 cukup untuk 10 orang dengan menggunakan alas daun pisang digelar di atas meja dan dimakan bersama-sama sebagai ajang silahtuhrahmi.
“Buka puasa di sini, tamu tak hanya bisa menikmati makananya saja tetapi diharapkan bisa membuat tamu memahami sejarah perjalanan penyebaran Islam melalui kulinernya." Terang pria gagah yang sudah malang melintang di dunia kuliner selama puluhan tahun.(Dna)
Comments